Pesawaran (SNC) : Keberadaan mobil ambulance desa mulai ramai di Kabupaten Pesawaran. Salah satunya ada di Desa Karangrejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.
Mobil ambulance itu dibeli dengan menggunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2020.
Warga desa setempat minilai adanya mobil ambulance sangat memudahkan warga. Biasanya warga kerap kebingungan mengantarkan sanak saudara yang sakit, namun kini semua telah ditanggung oleh desa.
Kepala Desa Karangrejo, Sutri Edi mengatakan, soal mobil ambulance, warga desa memang menginginkan mobil khusus untuk melayani dibidang kesehatan agar memudahkan warga
“Saat ini alhamdulillah sudah terlihat manfaatnya. Armada ambulance dan drivernya siap siaga 24 jam, yang terparkir di kantor desa,” ungkap Sutri Edi, Kepala Desa Karangrejo, Selasa (30/6/2020).
Satri menjelaskan, pelayanan ambulance tersebut diberikan secara gratis kepada warga.
Pihaknya siap mengantar warga jika sewaktu-waktu membutuhkan dalam keadaan darurat atau untuk rawat jalan ke rumah sakit
“Terkadang Ambulance di rumah sakit atau Puskesmas sibuk untuk menjemput atau mengantar pasien. Atas dasar itu, kami berembuk untuk menyediakan mobil Ambulance desa dan saat diusulkan, ternyata masyarakat juga menginginkan hal sama,” akunya.
Dijelaskan dia, di Kabupaten Pesawaran sendiri sudah ada beberapa desa yang sudah memiliki ambulance gratis, yang menggunakan dana desa (DD) tahun 2020.
Ia berharap adanya kendaraan ini bisa memberikan contoh kepada masyarakat, betapa bermanfaatnya dana desa .
“Sejak pembelian ambulance, warga sangat terbantu dan mudah-mudahan manfaatnya akan terus bisa dinikmati masyarakat,”ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, sejak adanya mobil Ambulance di desanya, terhitung sudah tiga kali pihaknya mengantarkan warga untuk keperluan warga ke Puskesmas dan rumah sakit di Bandar Lampung.
“Kami sudah menyampaikan kepada masyarakat kalau mau menggunakan ambulance bisa langsung datang ke desa atau menghubungi lewat telepon. Kalau tidak sedang dipakai sama orang lain, bisa digunakan langsung,”imbuhnya.
Sutri melanjutkan, sebelum ada ambulance desa, masyarakat yang sakit parah atau akan melahirkan dan akan dirujuk ke Puskesmas atau ke rumah sakit, biasanya menggunakan mobil milik pribadi kepala desa atau RT/RW.
Dengan adanya mobil itu, menurutnya maka kedepan akan memudahkan masyarakat desa dalam hal pelayanan kesehatan
Ia juga menjelaskan terkait operasional ambulance, seluruhnya telah dianggarkan dalam RKPDes berdasarkan aspirasi dari masyarakat desa.
“Dimana saat itu saat akan dianggarkan pembelian mobil sekaligus disepakati biaya operasional sopir dan biaya pemeliharaannya,” ujarnya
Sutini (38) warga desa setempat mengaku senang atas keberadaan ambulance tersebut. Hal ini lantaran keberadaan ambulance itu memudahkan warga dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang cepat.
“Sejak adanya ambulance desa ini masyarakat tidak lagi kesulitan mencari kendaraan saat akan membawa saudaranya yang sakit atau akan melahirkan ke puskesmas dan rumah sakit. Sangat membantu kami,” ucap Sutini kepada sakanews.com
Ibu lima anak ini juga mengakui, sebelum adanya Ambulance warga biasanya kesusahan jika ada anggota keluarga yang sakit.
Menurut dia, warga harus kesana kemari mencari pinjaman mobil, bahkan terkadang kebingungan meminjam uang agar dapat menanggung besin
“Warga disini merasa sangat terbantu sekali dengan ada mobil ambulan itu. Kalau sekarang kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Kami juga sebagai warga sangat berterima kasih kepada pak kades dan aparatur desa atas pengadaan mobil ambulance desa,” pungkasnya. (Nal)
Komentar
Posting Komentar